Minggu, 06 April 2014

iOS vs Android, Mana Yang paling jarang Crash



Semakin Berkembangnya sebuah aplikasi pada Android dan iOS, justru semakin menjadi bak bola panas antara keduanya. Android besutan Google vs iOS ciptaan Apple.
Android terkenal lebih "Ramah" kantong dibanding iOS. Namun, justru Karena mahal iOS dianggap lebih menjanjikan Performa yang ganas.

Namun, Kedua nya justru punya masalah yang sama dalam menjalankan beberapa aplikasi yang telah kamu  Download. Crash alias Eror Application sering terjadi kala kita sedang seru memainkan atau membuka suatu aplikasi atau pula sedag Gaming. Tapi, Mana yang lebih sering Crash? Android? atau iOS?

Crash on Android
Crash On iOS


















Sistem operasi Android dinyatakan sebagai sistem operasi yang paling stabil dalam menjalankan aplikasi. Hal tersebut terungkap dari riset yang dilakukan lembaga Crittercism.

Lembaga yang menilai performa aplikasi dan sistem monitoring "eror" tersebut melakukan riset terhadap jutaan aplikasi di platform Android dan iOS untuk mengetahui seberapa sering sebuah aplikasi mengalami crash.

Dari riset tersebut, dikutip dari Digital Trends (30/3/2014), sistem operasi Android terbaru, KitKat, memiliki persentase crash yang rendah, yaitu sekitar 0,7 persen. Sementara iOS 7.1 memiliki persentase yang sedikit lebih tinggi, yaitu 1,6 persen.

Bagi Apple, walau persentasenya lebih tinggi dibanding Android, tetapi jumlah angka persentase crash dari tiap OS-nya makin berkurang. Sebelumnya, di platform iOS 6, persentase bermasalah aplikasinya mencapai 2,5 persen, sementara di iOS 7.0 mencapai 2,1 persen.

Sementara bagi Android, KitKat bersamaan dengan Jelly Bean dan Ice Cream Sandwich menjadi sistem operasi yang stabil. Versi OS yang paling banyak memiliki bug menurut Crittercism adalah Android Gingerbread, di mana sebanyak 1,7 persen aplikasi yang berjalan dengannya mengalami crash.

"Banyak faktor yang memengaruhi performa aplikasi mobile," ujar CTO Crittercism, Rob Kwok. "Semakin banyaknya platform mobile yang diperkenalkan, seperti wearable gadget, menambah tantangan untuk memberikan pengalaman penggunaan aplikasi yang konsisten," ujarnya.

Namun, secara keseluruhan, dari riset yang dilakukan oleh Crittercism tersebut, setidaknya hampir setengah dari aplikasi yang ada saat ini memiliki kemungkinan crash di atas 1 persen. Sepertiga dari aplikasi yang ada memiliki persentase crash mencapai 2 persen.

Aplikasi yang paling sering mengalami crash menurut riset Crittercism adalah aplikasigaming sebesar 4,4 persen. Tak heran karena aplikasi ini membutuhkan resource yang banyak. Aplikasi kedua yang sering crash adalah aplikasi media, foto, dan video, yaitu sebesar 1,8 persen.

E-commerce menjadi aplikasi yang paling bisa diandalkan. Persentasenya mengalami crash hanya 0,4 persen, sedikit di bawah aplikasi sosial dan komunikasi yang sebesar 0,6 persen.
Sumber: Digital Trends

Tidak ada komentar:

Posting Komentar