Jumat, 24 Mei 2013

Problematika

Terlalu Sulit, Untuk hidup dari apa yang orang lain katakan. Karena seberat apapun wejangan, Toh batu hidup kau jua yang pikul. Bahkan tak jarang, Orang melahirkan kata-kata yang sesungguhnya, hanya kosong dan buat bergidik. namun tetap saja batu sandungan toh kita sendiri yang rasa. Persoalan Cinta, Bukan bagaimana mereka melihat kita, Tapi seberapa besar, Lubuk hati berbicara. Sepenggal kisah lalu pun, bisa saja muncul dalam sendunya masa lalu, Namun pendirian manusia, bagailah tembok besar. Yang tak sembarangan dapat kau tembus. Tentukan jalan hidup, jalani apa yang terkapar di benakmu. toh perasaan tak bisa dipaksakan, Tak punya cukup kuasa bagi kita memaksa perasaan orang lain. Ketika telinga ini mulai panik, Tak bukan karena kelakar orang lain, Namun Hidupmu, Jalani saja setinggimu. Terkadang, ketika kita menemukan kebahagiaan, Tak khayal, banyak orang menyana sembarang makna. Tanpa tau apa sesungguhnya yang kita rasa. Namun, Selalu ada bahagia yang dapat ditemukan. meskipun terlalu kecil untuk semut sekalipun, Sebagai tanda nikmati saja yang ada, walau terlalu kecil. Hidup ini hanya sekali, jangan hanya berpangku tangan pada 1 sisi, mau seperti apa nantinya kau habiskan hidupmu? pikirkanlah, buat jalan hidupmu, bangun prinsipmu, yakinlah pada apa yang kau tuju dan jangan pernah berputar ke masa lalu. toh kereta saja melaju maju, bukan tarik mundur.

Selasa, 14 Mei 2013

Pertanyaan Hati


Kamu mungkin tau bagaimana orang merasakan pedih,
Namun, kamu gak akan bisa merasakan pedih jika kamu gak mengalaminya sendiri.
Kebahagiaan pun kadang hanya menggodamu u/ mendapatkan yang lebih baik.
Namun, kenyataannya itu hanya "bayangan" dari suatu pengharapan.
Suatu ketika, kau merasa kau telah mendapatkan hal baru yang kau pikir, akan membantumu menghapus "masa lalu",
Namun, kau tak pernah tau isi hati seseorang.
Ketika kau berdiri sendiri dan merasa nyaman dengan hal itu,
Sesuatu datang dengan tulus, dan mengganggu kenyamananmu akan kesendirian.
Mungkin seketika kau akan yakin, "dia yang datang padaku, mungkin dialah orangnya".
Namun, tak jarang hal itu hanyalah perusak yang merupakan "pengharapan kosong" dari sinar yang datang kepadamu dan kau tak tau isi hatinya.




Terkadang aku berpikir,
"sudah pantaskah aku u/ dipilih?"
"sudah pantaskah aku u/ memilih?"
"haruskah aku terus berdiri sendiri?"
Atau "berapa lama aku harus  menunggu?"
"kapan aku harus memulainya?"
Dan "apa yang harus aku lakukan"
Semua pertanyaan bodoh yang kurasa orang pun akan tertawa jika mengetahuinya.

Namun, 1 yg mereka tak akan pernah sadari.
Bahwa yang mereka tertawakan dan mereka injak-injak itu adalah sebuah harapan orang lain.
Kita tak akan pernah sanggup berbohong, ketika kita berbicara soal harapan/perasaan.
2 hal yang terkadang selalu buat kita jatuh, namun selalu bisa semangat & bangkit lg.











Aku tak akan menutup diri u/ sesuatu yang ku anggap baik ketika telah datang saat itu.
Namun, kesulitannya adalah mampukah "saat itu" menerima kekuranganku nanti..
Dan "saat itu" ternyata ada di sekelilingmu, yang bahkan tak pernah kau sangka-sangka..
Entah dia teman, sahabat, atau mungkin rekan kerja atau kenalan anda.
Tak ada yang pernah tau dengan siapa kau akan mengarungi takdir mu, kecuali Tuhan.
Namun pertanyaannya, bagaimana perasaannya pada anda?